Warga RT 3 RW 1 Dusun Pencol Tampilkan “Sang Ronggolawe” di Festival Seni Sukorejo #6


Sukorejo, 21 September 2024 – Festival Seni Sukorejo (FSS) ke-6 berlangsung meriah dengan tema “Sengkuyung,” yang menggambarkan semangat gotong royong dan persatuan. Pada hari kedua, puncak acara dihiasi oleh pentas seni dari warga RT 3 RW 1 Dusun Pencol, Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Tuban yang menampilkan karya berjudul Sang Ronggolawe. Penampilan ini menjadi penutup yang memukau pada hari ke-2 dari festival yang dilaksanakan selama tiga hari. Antusiasme warga dan penonton terlihat jelas, menciptakan suasana penuh keceriaan dan kebanggaan akan kekayaan budaya lokal yang ditampilkan.

Dukungan penuh warga RT 3 RW 1 di bawah kepemimpinan Pak Munir membuahkan hasil gemilang. Semua elemen produksi, mulai dari pimpinan produksi Mohdi hingga para koordinator musik, tari, properti, dan konsumsi, berkolaborasi dengan solid, menciptakan sinergi yang kuat dalam setiap aspek persiapan. Latihan yang dilakukan setiap malam selama beberapa minggu terakhir tidak hanya mengasah keterampilan para aktor, tetapi juga mempererat hubungan antarwarga. Pendanaan mandiri dari warga menjadi bukti bahwa semangat gotong royong dan solidaritas dalam komunitas masih sangat kuat. “Kami semua bekerja keras untuk memastikan pertunjukan ini berhasil,” ungkap Pak Munir, yang terlihat bangga dengan pencapaian warganya.

Cerita Sang Ronggolawe mengisahkan perjuangan heroik Ronggolawe dalam mempertahankan kehormatan tanah Jawa dari ancaman Mongolia. Dalam pertunjukan ini, para aktor berhasil membawa penonton terhanyut dalam alur cerita yang kaya akan nilai-nilai keberanian dan pengorbanan. Penampilan para aktor, termasuk Pak Wawan yang memerankan Kartanegara dan Mas Agung sebagai Ronggolawe, menghidupkan karakter-karakter kuat yang terlibat dalam konflik dan pertempuran. Sutradara Dhika dengan cermat mengarahkan setiap adegan, memastikan setiap momen tertangkap dengan sempurna, menghadirkan suasana yang dramatis dan mendebarkan.

Tim musik, yang dipimpin oleh Eko Hardoyo dan Joko Subianto, berhasil menciptakan nuansa yang mendukung setiap adegan, sementara koordinator tari, Galuh dan Silva, menyajikan gerakan yang harmonis dan anggun. Properti panggung yang ditangani oleh Bayu dan Juwarno memberikan kesan mendalam, membawa penonton kembali ke masa kejayaan Singasari. Setiap detail, mulai dari latar belakang hingga alat peraga, dirancang dengan seksama untuk memastikan visual yang menarik. Di balik layar, Devi sebagai koordinator make up dan kostum bekerja keras untuk memastikan setiap karakter tampil sesuai dengan suasana dan karakter mereka, menambahkan elemen visual yang megah dan memukau.

Mbak Kesi sebagai koor konsumsi juga berperan penting dalam keberlangsungan acara ini. Ia menyediakan makanan dan minuman untuk seluruh peserta pementasan RT 3, mulai dari latihan hingga hari pelaksanaan pentas, memastikan semua aktor dan kru terjaga energinya. Hal ini menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat di antara para aktor dan kru, membuat mereka merasa saling mendukung dan terhubung. “Makanan dan minuman menjadi bagian penting dari setiap latihan. Kami ingin memastikan semua orang merasa nyaman dan terjaga kebutuhannya,” ujar Mbak Kesi dengan senyum ramah.

Festival Seni Sukorejo ke-6 yang mengusung tema Sengkuyung tidak hanya menjadi panggung kebersamaan bagi seluruh warga Desa Sukorejo, tetapi juga sebagai ajang untuk menampilkan potensi dan kreativitas komunitas. Penampilan Sang Ronggolawe bukan hanya menunjukkan bakat seni warga RT 3 RW 1, tetapi juga mempertegas pentingnya semangat persatuan dan kerjasama dalam menjaga budaya dan tradisi lokal. Dengan keberhasilan ini, warga RT 3 RW 1 menunjukkan bahwa kolaborasi dan kerja sama dapat menciptakan sesuatu yang luar biasa, memperkuat identitas mereka sebagai komunitas yang bangga akan warisan budayanya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *