Kegiatan Lokakarya 2 di SMAN 2 Tuban: Inspirasi dan Transformasi dalam Pendidikan Guru Penggerak


Pada tanggal 11 Agustus 2024, SMAN 2 Tuban menjadi tuan rumah kegiatan lokakarya 2 yang bertema “Visi untuk Perubahan Lingkungan Belajar.” Lokakarya ini merupakan bagian penting dari program Pendidikan Guru Penggerak angkatan 11 yang bertujuan untuk memperkaya pemahaman dan keterampilan calon guru penggerak (CGP) dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan transformasional. Dalam kegiatan ini, tiga pengajar praktik, yaitu Arifi, M.Pd., Eni Mahzumah, S.Pd., dan saya sendiri, berkolaborasi untuk memberikan bimbingan dan pengalaman praktis kepada para peserta.

SMAN 2 Tuban, dengan suasana asrinya, menjadi lokasi ideal untuk kegiatan ini. Sekolah ini dikenal karena dukungannya terhadap layanan pendidikan yang inklusif, menjadikannya sebagai tempat yang sangat mendukung bagi pelaksanaan kegiatan ini. Para peserta tidak hanya menikmati fasilitas yang memadai, tetapi juga terinspirasi oleh lingkungan yang mendukung prinsip-prinsip pendidikan yang holistik dan inklusif.

Lokakarya dimulai dengan presentasi aksi nyata dari para CGP mengenai Modul 1.3 Visi Guru Penggerak, di mana mereka memaparkan rencana dan implementasi tindakan mereka di lingkungan sekolah. Presentasi ini diikuti oleh sesi berbagi rencana aksi nyata Modul 1.4 Budaya Positif, yang memungkinkan peserta untuk saling memberi umpan balik dan dukungan. Diskusi ini memberikan peluang bagi para peserta untuk saling menguatkan dan mendapatkan umpan balik konstruktif yang sangat positif.

Bagian menarik dari kegiatan ini adalah praktik segitiga restitusi, di mana para CGP berperan sebagai guru dan murid yang menghadapi masalah. Aktivitas ini memberikan pengalaman langsung dalam menerapkan teknik restitusi untuk menyelesaikan konflik dan meningkatkan komunikasi. Para peserta merasa tercerahkan dan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang proses penerapan segitiga restitusi dalam konteks pendidikan mereka.

Panitia dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro (Bojonegoro-Tuban) memainkan peran krusial dalam kelancaran acara ini. Dukungan dan pelayanan mereka sangat responsif, memastikan bahwa setiap aspek kegiatan dapat berjalan dengan baik. Selain itu, panitia dari BBGP Jawa Timur juga sangat komunikatif, menyediakan dukungan yang diperlukan dan memastikan koordinasi yang efektif.

Kolaborasi antara pengajar praktik, panitia, dan para CGP menciptakan suasana yang harmonis dan produktif. Para peserta merasa bahagia dan terlibat aktif dalam semua sesi kegiatan. Kesuksesan lokakarya ini adalah hasil dari kerja sama yang baik antara semua pihak yang terlibat.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis yang berharga, tetapi juga menjadi sumber inspirasi untuk pelatihan-pelatihan mendatang. Pengalaman yang didapatkan dari lokakarya ini dapat diterapkan dalam berbagai konteks pendidikan, mendorong inovasi dan perbaikan berkelanjutan dalam praktik pendidikan.

Dengan hasil yang positif dan umpan balik yang memuaskan, lokakarya ini diharapkan dapat menjadi model bagi kegiatan serupa di masa depan. Kolaborasi yang baik antara pengajar praktik dan dukungan yang kuat dari panitia menunjukkan potensi besar untuk memajukan pendidikan guru penggerak di berbagai daerah.

Secara keseluruhan, kegiatan lokakarya 2 di SMAN 2 Tuban adalah contoh nyata dari bagaimana kerjasama dan komitmen terhadap pendidikan dapat menciptakan perubahan yang signifikan. Dengan semangat yang terus berkobar, para calon guru penggerak siap untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan baru mereka untuk memajukan pendidikan di sekolah-sekolah mereka masing-masing.


Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *